Stabilkan Harga Beras, Satgas Pangan Polda Kalteng Gelar Rakor Bersama Instansi Terkait

Ade Sata
Dirreskrimsus Polda Kalteng Kombes Pol Dr. Rimsyahtono, saat memberikan keterangan pers di hadapan awak media.

PALANGKA RAYA, iNewsBarito.id – Dalam rangka menjaga stabilitas harga beras di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng), Satgas Pangan Polda Kalteng menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama berbagai instansi dan pemangku kepentingan terkait, pada Rabu (22/10) di Aula Ditreskrimsus Mapolda Kalteng.

Rakor ini dihadiri langsung oleh Dirreskrimsus Polda Kalteng Kombes Pol Dr. Rimsyahtono, Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Dr. Ir. Pamuji Lestari, MSc, sejumlah perangkat daerah, serta pengelola badan usaha yang bergerak di sektor pangan dan distribusi beras.

Mewakili Kapolda Irjen Pol Iwan Kurniawan, Kombes Pol Rimsyahtono menyampaikan bahwa rakor ini merupakan bentuk nyata tindak lanjut dari instruksi Presiden RI dalam menstabilkan harga beras di pasar.

“Terkait hal tersebut, Polda Kalteng siap mendukung kebijakan pemerintah dalam menjaga kestabilan harga beras, baik melalui langkah koordinatif maupun penegakan hukum,” jelas Rimsyahtono.

Ia juga menegaskan komitmen Satgas Pangan Polda Kalteng dalam melakukan pemantauan intensif selama seminggu ke depan.

“Jika masih ditemukan harga beras melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) tanpa alasan logis, kami akan rekomendasikan pencabutan izin usaha melalui instansi terkait,” tegasnya.

Selain itu, jika ditemukan indikasi tindak pidana seperti penimbunan atau pemalsuan kualitas beras, maka Polda Kalteng tidak akan segan melakukan proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku.

Dalam kesempatan yang sama, Dr. Pamuji Lestari mengungkapkan bahwa meskipun cadangan beras nasional diperkirakan mencapai lebih dari 4 juta ton pada akhir tahun, harga beras di pasaran masih menunjukkan tren kenaikan.

“Kalau harga di atas batas yang ditetapkan, pemerintah meminta distributor dan pengusaha untuk menurunkannya. Jika tetap tidak mengikuti aturan, akan ada peringatan hingga sanksi tegas,” ujarnya.

Ia juga menyoroti bahwa di Kalimantan Tengah, harga beras premium dan medium masih bervariasi, bahkan ada yang masih dijual di atas HET, terutama karena faktor logistik, seperti biaya transportasi dari sentra produksi ke wilayah distribusi di Kalimantan.

“Kami pastikan ke depan akan dilakukan pemantauan signifikan melalui sinergi antara pemerintah dan Satgas Pangan Polri, agar pengendalian harga beras dapat berjalan maksimal, khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru,” tutup Pamuji

 

Editor : Ade Sata

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network