Tim Dalkarhutla Dishut Kalteng Siap Turut Tanggulangi Karhutla Saat Musim Kemarau

PALANGKA RAYA, iNewsBarito.id – Menyambut datangnya musim kemarau, Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalimantan Tengah memastikan kesiapan penuh Tim Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkarhutla) dalam upaya mitigasi dan penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut.
Hal ini ditegaskan dalam kegiatan Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Karhutla yang digelar di Mapolda Kalimantan Tengah pada Jumat, 16 Mei 2025. Kegiatan tersebut diikuti oleh sejumlah unsur Forkopimda, instansi terkait, hingga relawan kebencanaan dari berbagai sektor.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, Agustan Saining, yang turut hadir dalam apel tersebut, menyampaikan apresiasi atas sinergi antarinstansi dalam menghadapi potensi karhutla, khususnya selama musim kemarau yang rawan kebakaran.
"Kami menyambut baik kegiatan apel siaga karhutla ini. Ini adalah bentuk nyata dari kesiapsiagaan dan kewaspadaan kita bersama dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan yang sewaktu-waktu bisa terjadi, terutama saat musim kemarau tiba," ujar Agustan.
Menurut Agustan, meskipun secara administrasi masa siaga karhutla biasanya dimulai pada Maret atau April, namun pihaknya telah menyiagakan personel sejak awal tahun.
"Sejak 1 Januari hingga 31 Desember 2025, kami menerapkan prinsip siaga penuh. Artinya, kapan pun ada informasi mengenai kebakaran hutan dan lahan, tim kami selalu siap terjun ke lapangan untuk melakukan upaya pemadaman secara cepat dan terukur," jelasnya.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, Dishut Kalteng telah menempatkan personel Dalkarhutla di posko-posko patroli yang tersebar di lingkungan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah. Posko ini berfungsi sebagai pusat koordinasi dan pemantauan kondisi lapangan secara real-time.
Dalam beberapa tahun terakhir, Kalimantan Tengah termasuk dalam wilayah dengan tingkat kerawanan karhutla yang cukup tinggi. Oleh karena itu, langkah antisipatif menjadi sangat penting guna menghindari dampak buruk terhadap lingkungan, kesehatan masyarakat, dan perekonomian lokal.
"Upaya kami tidak hanya terbatas pada pemadaman, tetapi juga pada sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Ini menjadi bagian penting dari strategi pencegahan," tambah Agustan.
Editor : Ade Sata