get app
inews
Aa Text
Read Next : Dipicu Perceraian Adat, Menantu Bacok Mertua di Barito Utara: Ini Kronologinya

Diringkus di Pondok Hutan, Pria Pembacok Mertua di Barito Utara Akui Sakit Hati Anak Direbut

Jum'at, 23 Mei 2025 | 17:23 WIB
header img
Pelaku S yang membacok kedua mertuanya diringkus tim Resmob Polres Barito Utara ditempat persembunyianya di dalam hutan. iNews/Fathur Rohman

MUARA TEWEH, iNewsBarito.id - Persembunyian pria berinisial S yang tega bacok kedua mertua, Harsono (33) dan Misnawati (59), hingga terluka parah di Desa Pendreh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, akhirnya terhenti. Tim Resmob Satreskrim Polres Barito Utara berhasil membekuk pelaku di sebuah pondok terpencil di wilayah Kabupaten Pulang Pisau.

Sebelumnya, pelaku sempat melarikan diri ke luar daerah selama lebih dari sebulan sebelum akhirnya ditangkap.

Kapolres Barito Utara AKBP Singgih Febiyanto, melalui Kasatreskrim AKP Ricky Hermawan, menjelaskan bahwa saat ditangkap, pelaku tidak sendiri. Ia bersembunyi bersama istrinya, Sanjulia, di dalam pondok tersebut.

"Istrinya diketahui ikut dalam pelarian lantaran sebelumnya diancam oleh pelaku," ungkap Ricky, Jumat siang (23/5/2025).

Ricky menjelaskan, setelah melakukan penganiayaan brutal, pelaku sempat berpindah-pindah tempat persembunyian. Ia sempat bersembunyi di Desa Kota Baru dan Desa Pujon, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas.

"Karena merasa keberadaannya mulai terendus polisi, pelaku kembali melarikan diri hingga akhirnya terlacak di pondok hutan di Desa Tangkaheng, Kecamatan Banama Tingang, Kabupaten Pulang Pisau," katanya.

Motif di balik tindakan keji pelaku terungkap adalah masalah keluarga dan perceraian. Pelaku mengaku sakit hati karena diminta bercerai oleh mertuanya lantaran rumah tangganya dengan Sanjulia sudah tidak harmonis. 

"Pelaku merasa sakit hati karena diminta bercerai oleh mertuanya akibat rumah tangganya sudah tidak harmonis. Emosinya pun memuncak saat mendengar akan dipisahkan dari anaknya yang masih berusia 11 bulan," terangnya.

Peristiwa nahas ini bermula pada Rabu, 16 April 2025, sekitar pukul 05.00 WIB. Saat itu, Sanjulia bersama kedua orang tuanya mendatangi kediaman nenek pelaku di Desa Pendreh, Kecamatan Teweh Tengah, untuk membicarakan masalah perceraian adat.

Setelah pembicaraan selesai dan kedua orang tua Sanjulia berniat kembali ke mobil, suasana berubah mencekam. Pelaku langsung mendatangi Sanjulia dan berusaha merebut anaknya yang sedang digendong. Karena takut, Sanjulia pun melepaskan anaknya.

Nenek pelaku sempat mencoba menengahi dan menasihati pelaku agar tidak merebut anak tersebut karena tidak bisa mengurusnya. Namun, nasihat itu tidak dihiraukan. Dengan bengisnya, pelaku malah meletakkan anaknya di tangga rumah, kemudian mencabut parang dari pinggang kirinya.

Tanpa ampun, pelaku langsung menyerang Harsono secara membabi buta, menyebabkan luka sobek parah di wajah dan kepala. Misnawati yang berusaha melindungi suaminya pun tidak luput dari sabetan parang menantunya, menyebabkan luka di bagian belakang kepala kanan.

Setelah melukai kedua mertuanya, pelaku dengan cepat menarik Sanjulia dan membawanya kabur menggunakan sepeda motor.

"Pelaku sempat mengancam istrinya apabila tidak mau ikut akan menghabisi semua keluarganya," tandas Ricky.

Editor : Fathur Rohman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut