PALANGKA RAYA, iNewsBarito.id - Dalam rangka mengantisipasi dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di musim kemarau, Polda Kalimantan Tengah menyatakan kesiapannya menerjunkan personel dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah serta instansi terkait.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kapolda Kalimantan Tengah, Irjen Pol Iwan Kurniawan, saat memimpin apel siaga penanggulangan bencana Karhutla 2025 di Lapangan Barigas Polda Kalteng, jumat (16/5) pagi, yang turut dihadiri Gubernur Kalteng Agustiar Sabran, Forkopimda, dan berbagai unsur terkait lainnya.
"Apel ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan personel, prasarana, serta dukungan logistik dalam menghadapi potensi bencana karhutla secara optimal," ujar Irjen Pol Iwan Kurniawan di hadapan peserta apel personel gabungan TNI-Polri, BPBD, Satpol pp, Dinas kehutanan dan instansi terkait lainnya.
Ia menambahkan, Kalimantan Tengah merupakan provinsi dengan tingkat kerawanan karhutla yang tinggi. Setiap musim kemarau, karhutla kerap menjadi tantangan serius yang berdampak luas terhadap lingkungan, kesehatan masyarakat, hingga perekonomian.
Data mencatat, pada 2023 terjadi lonjakan karhutla dengan 8.506 hotspot dan luas lahan terbakar mencapai 5.569 hektare, dengan wilayah terdampak terbesar di Kotawaringin Timur, Seruyan, kapuas dan Palangka Raya.
Namun pada 2024, hingga Oktober, jumlah hotspot menurun hingga 59,38% menjadi 3.163 titik, dengan kasus tertinggi di Katingan, Kapuas, dan Kotawaringin Timur.
Kapolda menegaskan pentingnya deteksi dini melalui pemantauan hotspot satelit, patroli lapangan, serta edukasi masyarakat untuk mencegah pembukaan lahan dengan cara membakar.
Teknologi seperti drone, modifikasi cuaca, pembangunan embung, dan menara pantau turut menjadi bagian dari strategi.
"Penegakan hukum tegas terhadap pelaku pembakaran juga menjadi prioritas, baik individu maupun korporasi," tegas Irjen Iwan.
Editor : Ade Sata
Artikel Terkait
