Dipicu Perceraian Adat, Menantu Bacok Mertua di Barito Utara: Ini Kronologinya

MUARA TEWEH, iNewsBarito.id - Seorang menantu berinisial S di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, kini menjadi buronan polisi setelah dilaporkan menganiaya kedua mertuanya hingga luka parah. Insiden brutal ini disebut-sebut diduga dipicu oleh masalah perceraian adat, yang menjadi pemicu pertikaian.
Kapolres Barito Utara AKBP Singgih Febiyanto, melalui Kasat Reskrim AKP Ricky Hermawan, menegaskan bahwa pihaknya serius mengejar pelaku.
“Pelaku S merupakan menantu korban saat ini masih dalam pengejaran kami,” kata Ricky, Kamis (22/5/2025).
Kejadian bermula ketika Sanjulia (istri pelaku) bersama kedua orang tuanya mendatangi kediaman nenek pelaku di Desa Pendreh, Kecamatan Teweh Tengah. Tujuan mereka adalah membicarakan masalah keluarga, khususnya terkait perceraian adat.
“Kejadiannya pada hari Rabu tanggal 16 April 2025 Sekitar pukul 05:00 WIB,” jelasnya.
Setelah pembicaraan selesai dan kedua orang tua Sanjulia berniat kembali ke mobil, suasana tiba-tiba berubah mencekam. Pelaku S langsung mendatangi Sanjulia dan berusaha merebut anak yang sedang digendong istrinya. Karena takut, Sanjulia pun melepaskan anaknya.
Nenek pelaku sempat mencoba menengahi dan menasihati cucunya agar tidak merebut anak tersebut karena tidak bisa mengurusnya. Namun, nasihat itu tidak diindahkan. Dengan bengis, pelaku malah meletakkan anaknya di tangga rumah, kemudian mencabut sebilah parang dari pinggang kirinya.
Tanpa ampun, ia langsung menyerang ayah Sanjulia secara membabi buta, mengakibatkan luka sobek parah di wajah dan kepala korban. Ibu Sanjulia yang berusaha melindungi suaminya pun tak luput dari sabetan parang menantunya, menyebabkan luka di bagian belakang kepala kanan.
Setelah melukai kedua mertuanya, pelaku dengan cepat menarik Sanjulia dan membawanya kabur menggunakan sepeda motor.
“Pelaku sempat mengancam istrinya apabila tidak mau ikut akan menghabisi semua keluarganya,” ungkapnya.
Pelaku S kini berstatus buron dan sedang diburu oleh Tim Resmob Polres Barito Utara. Dua orang saksi telah dimintai keterangan terkait insiden penganiayaan ini.
"Pelaku lari ke Pujon, dan tiga hari yang lalu bergerak ke wilayah Banama Tingang,” sebut Ricky.
Editor : Fathur Rohman