1,8 Hektare Lahan Terbakar di Pulang Pisau, Tim Dalkarhutla Kalteng Lakukan Pemadaman hingga Malam

PALANGKA RAYA, iNewsBarito.id - Kebakaran lahan kembali terjadi di wilayah Kalimantan Tengah. Kali ini, sekitar 1,8 hektare lahan gambut terbakar di Jalan Trans Palangka Raya–Kuala Kurun, tepatnya di Kilometer 35, Desa Bahu Palawa, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, Minggu Sore (8/6).
Tim Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan dari Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah (Dishut Kalteng) langsung bergerak cepat ke lokasi kebakaran untuk melakukan upaya pemadaman. Meski demikian, medan yang sulit dan jenis vegetasi di lahan tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi tim di lapangan.
Koordinator Posko Dalkarhutla Dishut Kalteng, Elisabet, menjelaskan bahwa tim pemadam langsung turun ke lokasi setelah menerima laporan kebakaran. “Upaya pemadaman darat oleh tim dilakukan sejak pukul 17.22 WIB hingga malam hari sekitar pukul 18.55 WIB,” ungkap Elisabet.
Lahan yang terbakar diketahui merupakan semak belukar, bekas tebangan, pakis-pakisan, dan beberapa pohon cemara hutan yang sudah mengering. Kombinasi jenis vegetasi yang mudah terbakar serta kondisi lahan gambut yang rentan terhadap api menyebabkan penjalaran api berlangsung sangat cepat dan sulit dikendalikan.
Hingga saat ini, penyebab pasti kebakaran belum dapat dipastikan. Namun, dugaan awal, kebakaran kemungkinan besar terjadi akibat ulah orang tidak bertanggung jawab yang membuka lahan dengan cara membakar, kemudian meninggalkannya begitu saja tanpa pengawasan.
“Kami menduga adanya unsur kesengajaan dari oknum yang membuka lahan dengan cara dibakar. Ini tentu sangat membahayakan dan tidak bisa ditoleransi,” tegas Elisabet.
Pihaknya mengingatkan seluruh masyarakat agar tidak membuka lahan baru dengan cara dibakar, mengingat dampak buruknya terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar.
“Kami menghimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan, karena dampaknya sangat luas. Selain mencemari udara, juga berisiko terhadap kesehatan masyarakat akibat kabut asap yang ditimbulkan,” tambah Elisabet.
Editor : Ade Sata