Napi Asusila Kabur dari Lapas Palangkaraya Setelah Kerja Bakti, Aksi Terekam CCTV

PALANGKA RAYA, iNewsBarito.id - Seorang narapidana kasus asusila dengan identitas Hendrikus Yoseph berhasil melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palangkaraya pada Sabtu lalu. Aksi pelarian ini terekam jelas oleh kamera pengawas CCTV saat Hendrikus berpura-pura buang air kecil usai mengikuti kegiatan kerja bakti di lingkungan lapas.

Rekaman CCTV Lapas Kelas IIA Palangkaraya menunjukkan Hendrikus Yoseph, masih mengenakan baju tahanan berwarna oranye dan topi, kabur pada hari Sabtu. Pelarian Hendrikus bermula ketika ia bersama belasan narapidana lainnya ditugaskan untuk kerja bakti membersihkan lingkungan lapas. Empat narapidana, termasuk Hendrikus, kemudian ditugaskan membuang sampah di area luar lapas, tepat di samping bangunan.

Setelah pekerjaan selesai, para narapidana diminta kembali ke sel tahanan. Namun, Hendrikus memanfaatkan kesempatan tersebut dengan meminta izin kepada petugas untuk buang air kecil sebelum masuk kembali ke dalam lapas. Momen inilah yang digunakannya untuk melarikan diri dari kawasan Lapas Palangkaraya.

Pasca kejadian, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Ditjen Pemasyarakatan (PAS) Kalimantan Tengah, I Putu Murdiana, segera membentuk tim khusus untuk mencari narapidana yang kabur dan memeriksa petugas lapas yang bertugas saat kejadian.

Dari keterangan yang didapat, "Diduga ada kesalahan prosedur dalam pengawalan dari segi rasio tidak sebanding atau seimbang, di mana satu orang pegawai lapas mengawasi sebelas penghuni lapas yang melakukan kebersihan," ungkap I Putu Murdiana.

Menyikapi temuan ini, Kakanwil Ditjen PAS telah menonaktifkan sementara Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas hingga Kepala Lapas Palangkaraya. Langkah ini bertujuan untuk pemeriksaan lebih intensif di Kantor Kanwil Ditjen PAS.

Petugas juga telah menyebar foto napi yang kabur dan mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan kepada petugas, baik Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen PAS maupun kantor polisi dan TNI setempat, jika menemukan narapidana tersebut.

Editor : Ade Sata