Pulihkan Saraf Kejepit Leher dengan Satu Sayatan Mungil Seukuran 7 Milimeter
PALANGKA RAYA, iNewsBarito.id - Mendengar kata operasi saraf kejepit leher sering kali menciptakan ketakutan di benak banyak orang. Stigma luka besar, pemulihan yang memakan waktu, dan bayangan risiko komplikasi membuat pasien menunda tindakan, padahal nyeri yang dialami sudah sangat mengganggu.
Namun, ketakutan itu kini mulai pudar berkat kehadiran inovasi bedah minimal invasif terkini. Indonesia, melalui layanan rumah sakit seperti Siloam Hospitals, kini mengadopsi teknologi yang sudah menjadi standar di negara maju: Endoskopi Uniportal. Metode ini memungkinkan pemulihan saraf leher terjepit (HNP servikal) hanya dengan satu irisan super kecil, sekitar tujuh milimeter. Jadi operasi saraf kejepit leher bukan hal menakutkan lagi,
Teknik revolusioner ini dikenal sebagai Posterior Endoscopic Cervical Discectomy (PECD) Uniportal.

Menurut dr. Perwira Bintang Hari, SpOT (K), konsultan bedah tulang belakang di Siloam Hospitals Palangka Raya, keunggulan utama PECD Uniportal terletak pada pendekatannya. Dokter memasukkan kamera kecil (endoskop) dan instrumen kerja melalui satu sayatan mungil di belakang leher.
“Dengan cara ini, kami dapat mencapai saraf yang terjepit tanpa merusak otot-otot leher yang sangat penting bagi pergerakan dan stabilitas pasien. Selain nyeri berkurang drastis, fungsi leher juga tetap terjaga,” jelas dr. Bintang.
Kontras dengan metode bedah minimal invasif lain yang masih memerlukan sayatan 20–25 mm (sistem tubular) atau dua luka irisan (endoskopi biportal), Uniportal benar-benar meminimalkan trauma jaringan. Bahkan, instrumen yang digunakan berdiameter sangat kecil, hanya 2,5 hingga 3 mm, memungkinkan dokter bekerja dengan presisi tinggi untuk melonggarkan saraf.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta